Senin, 21 Oktober 2013

**CINTA YANG HENING & DIAM**



cinta bagiku hanya milikmu
cinta tak dapat kuraba
cinta hanya dapat ku rasa
cinta dapat kuterjemahakan
dalam bahasa kesunyian hati

Sekejap mata kuteringat
cintamu juga cintaku
ku sadar rintangan menghadang
cobaan berlimpah
ku relakan kau pergi bersamanya
jika itu membuatmu bahagia

sentuhlah hatiku
kau akan menegerti
cintaku tak berkurang
karna cintamu adalah
bagian dari hidupku
selamanya..... 


Cintaku yang hening
"Mencintai seseorang bukan hal yang mudah". Bagi sebagian orang, termasuk saya tentunya, mencintai orang merupakan proses yang panjang dan melelahkan."

Lelah ketika kita dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak seimbang antara akal sehat dan nurani.
Lelah ketika kita harus menuruti akal sehat untuk berlaku normal meski semuanya menjadi abnormal.
Lelah ketika mata menjadi buta akibat dari perasaan yang membius tanpa ampun.
Lelah ketika imaginasi menjadi liar oleh khayalan yang terlalu tinggi.
Lelah ketika pikiran menjadi galau oleh harapan yang tidak pasti.
Lelah untuk mencari suatu alasan yang tepat untuk sekedar melempar sesimpul senyum atau sebuah sapaan "apa kabar…"
Lelah untuk secuil kesempatan akan sebuah moment kebersamaan.
Lelah untuk menahan keinginan untuk melihatnya..
Lelah untuk mencari secuil kesempatan menyentuh atau membauinya.

Lelah dan lelah dan lelah..

Hanya sebuah sikap diam dan keheningan yang lebih saya pilih..

Diam menunggu sang waktu memberi sebuah moment.
Diam untuk mencatat segala yang terjadi.
Diam untuk memberi kesempatan otak kembali dalam keadaan normal.
Diam untuk mencari sebuah jalan keluar yang mustahil.
Diam untuk berkaca pada diri sendiri dan bertanya "apakah aku cukup pantas?"
Diam untuk menimbang sebuah konsekuensi dari rasa yang harus dipendam.
Diam dan dalam diam kadang semuanya tetap menjadi tak terarah..
Dan dalam diam itu pula, saya menjadi gila karena sebuah rasa dan pesona tetap mengalir..

Sayangnya, dalam keheningan dan diam yang saya rasakan,
lebih banyak rasa galau daripada sebuah usaha untuk mengembalikan pola pikir yang lebih logis.
Galau ketika mata terus meronta untuk sebuah sekelibat pandangan.
Galau ketika mulut harus terkatup rapat meski sebuah kesempatan sedikit terbuka.
Galau ketika mencintai menjadi sebuah pilihan yang menyakitkan
Galau ketika mencintai hanya akan menambah beban hidup
Galau ketika menyadari bahwa segalanya tidak akan pernah terjadi
Galau ketika tanpa disadari harapan terlanjur membumbung tinggi
Galau ketika semua bahasa tubuh seperti digerakan untuk bertindak bodoh.

Apakah mencintai seseorang senantiasa membuat orang bodoh? Tentu tidak.
Namun itu pula yang saya rasakan selama hampir lebih dari sepekan.
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Dalam kelelahan, diam dan kegalauan yang saya rasakan selama ini, ada rasa syukur atas berkat dari Sang Hidup atas apa yang saya alami.
Syukur ketika rasa pahit menjadi bagian dari mencintai seseorang.
Syukur ketika berhasil memendam semua rasa untuk tetap berada pada zona diam.
Syukur untuk sebuah pikiran abnormal namun tetap bertingkah normal
Syukur ketika rasa galau merajalela tak terbendung.
Syukur ketika rasa perih tak terhingga datang menyapa.
Syukur karena tak ditemukannya sebuah nyali untuk mengatakan "Aku mencintaimu"
Syukur ketika perasaan hancur lebur menjadi bagian dari mencintai.
Syukur ketika harus menyembunyikan rasa sakit dan cemburu dalam sebaris ucapan "aku baik – baik saja"
Syukur atas rahmat hari yang berantakan akibat rasa pedih yang teramat dalam.

Akhirnya, bagi saya, keputusan untuk mencintai melalui sebaris doa menjadi pilihan yang paling pantas.
Setidaknya, mencintai secara tulus melalui doa, dalam tradisi agama yang saya anut, akan menjadi lebih bermakna,
karena saya diteguhkan dus menjadi berkat atas segala rasa perih yang senantiasa ada didalam diri.
Dalam doa, akhirnya, semuanya kita kembalikan kepada Sang Hidup..

Bahwa terkadang akal dan perasaan campur aduk tak tentu arah.
Bahwa saya juga bukan manusia super..
Bahwa saya juga tidak bisa berlaku pintar sepanjang waktu, setiap hari.
Bahwa saya juga punya kebodohan yang kadang susah untuk diterima akal sehat.
Bahwa dengan segala kekurangan yang ada, saya berani mencintai..
Bahwa saya bersedia membayar harga dari mencintai seseorang..
Bahwa saya bersedia menanggung rasa sakit yang luar biasa..
Bahwa saya mampu untuk tetap hidup meski rasa perih terus menjalar..
Bahwa saya masih memiliki rasa takut akan kehilangan dalam hidup..

Dan hari ini, dari semua pembelajaran yang telah saya terima,
Berkembang menjadi sebuah bentuk KEPASRAHAN.
Sebuah Zona yang terbentuk karena saya merasa tidak berdaya.
Dimana saya merasa tidak memiliki kemampuan untuk membuat segalanya menjadi mungkin.
Dimana saya tidak berani untuk membangun sebuah harapan
Dimana saya tidak berani untuk mengatakan
"Aku mencintaimu, mari kita pastikan segalanya, dan semuanya, hanya untuk kita berdua saja"

Dan ini adalah pilihan terakhir yang saya miliki,
Mencintai dalam kepasrahan, tanpa berharap dan tanpa meminta.
Meski sangat susah dan hampir mustahil bagi saya untuk tidak mengingatnya.
Semoga saya bisa.

Dan hingga hari ini, saya masih mencintainya
Saya sadar hal itu akan memberi rasa perih yg teramat dalam
Karena bagi saya, lebih susah untuk tidak mencintainya.
Dalam perjalanan yang melelahkan, dalam diam dan keheningan
Dan tentunya dalam sebuah KEPASRAHAN yang teramat dalam.

Dari saya yang akan selalu mencintaimu dalam diam

Sabtu, 19 Oktober 2013

Ternyata aku belum bisa melupakanmu

Aku terkadang marah pada diriku sendiri,kenapa aku selalu plin plan?
Kenapa aku selalu berubah pikiran,aku pikir aku telah melupakan dirinya ternyata aku belum bisa.
Sebenarnya jika Ada niat pasti bisa,tapi hatiku yang selalu tak rela melupakan semua kenangan indah dan manis bersamanya.

Meski aku tau sudah tak mungkin untuk menyayanginya, karna kudengar dia telah dekat dengan yang lain.
Jujur aku sangat merindukannya,ingin bercerita dengannya seperti kita masih bersama dulu, aku sangat mencintainya meski dia telah menyakiti hatiku dan menggoreskan luka yang sangat dalam.

Aku tau perasaan ini hanya Akan menyiksaku tapi aku sungguh tak pernah rela melepaskan dirinya.
Aku hanya ingin dia tau bahwa aku terluka,aku selalu menangis untuknya.

Saat ini memang aku telah Ada seorang yang selalu membuatku tersenyum,tapi entah mengapa aku merasa aku hanya Akan menyakitinya,karna hatiku masih belum bisa menyayanginya dengan tulus.
Maafkan aku karna aku masih belum bisa melupakanya.

Saat ini yang kulakukan hanya terdiam sedih, karna disaat seperti ini yang bisa aku lakukan memang hanya itu, agar dapat meringankan beban dihatiku ini.
Aku berharap suatu saat nanti kau akan mengerti dan mengucap kata : "aku mencintaimu".

sudah beberapa minggu tak mendengar suara dan melihat senyummu, namun hatiku masih sama seperti dulu yang selalu mencintaimu.
Aku sangat merindukanmu, hatiku sakit menahan perasaan ini.
Aku benci namun aku rindu

cinta yang tumbuh terlalu dalam tak sanggup kugenggam, terkadang ku merasakan sikapmu dingin padaku. Kuingin memilikimu selamanya, . . . . . ..
 
aku engga mau kehilangan dirimu danpasti ku sedih. Aku engga mau kalo nanti akhirnya tinggalkanku.

Bolehkah ku memohon padamu untuk yakinkan hatiku ? ?

Perasaan yang sudah tak asing lagi,sebenarnya aku benci dengan perasaan ini.
Perasaan yang terluka Tanpa Ada yang Tau,lagi lagi air mataku menetes karnanya.entah mengapa aku masih mengharapkan seseorang yang telah menyakiti aku? Kenapa aku masih sangat yakin jika dia akan kembali untuku lagi.padahal aku Tau,dia sudah memilih jalan yang lain.sakitnya cinta sebelah hati,kenapa hanya aku yang mencintaimu? Kenapa perasaan ini tak mau pergi? Kenapa harus dirimu yang menyakiti aku,yang aku pikir kau adalah cinta terakhirku.kau tinggalkan aku Tanpa ucapan selamat tinggal,tidakkah kau ingat Saat Saat indah kita berdua dulu? Aku sangat menginginkan kamu,sampai sampai aku tak bisa kendalikan perasaan ini,aku seperti orang gila.

Aku merindukanmu,meski kutau ini salah bagiku,maafkan aku yang tak pernah bisa Lupa ataupun merelakanmu.

Untukmu yang dihati, seandainya kamu tahu apa yang kurasakan, kuharap kamu bisa temani hariku dengan keluh kesah dan curhatmu, . . .
aku yakin kamu tahu, . . . .

*Jeritan tengah subuh nih, . ..  . .

Selasa, 15 Oktober 2013

Biarkan Cinta Menemukan Jalannya Sendiri....




Ada ribuan hati yang patah, remuk, dan luruh dengan berbagai sebab dan alasan yang beragam. Ada genangan airmata dan tangisan yang pecah dari batin para manusia yang mengalami kegagalan dalam percintaannya. Kadang Saya berfikir mengapa mereka sebegitu menderitanya dengan mengatasnamakan cinta semata. Saya pun tak habis pikir mengapa sampai ada orang yang meletakkan dirinya jauh lebih rendah daripada kedudukan cinta itu sendiri sehingga hidupnya menjadi mudah dikendalikan oleh titah cintanya.

Tidak ada mekanisme baku untuk menumbuhkan atau memusnahkan cinta itu sendiri. Setiap orang berhak untuk memiliki cara yang berbeda satu dengan yang lain selama itu masih dalam koridor syar'i yang tepat. Hanya saja, memang prosedur menumbuhkan dan memusnahkan cinta ini sangat terpengaruh pada kadar kematangan seseorang. Idealnya, seseorang harus bisa menempatkan cinta itu dalam posisi dan porsi yang tepat. Minimal ia harus mampu menyejajarkan dirinya dengan kedudukan rasa cintanya sendiri agar cinta itu tetap dapat terkontrol. Lebih bagus lagi ketika ia mampu menempatkan dirinya dalam kedudukan yang lebih tinggi dari cinta tersebut. Dengan demikian, ia menjadikan cinta tadi sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan dan bukan justru sebaliknya.

Namun, yang terjadi dewasa ini mungkin justru sebaliknya. Banyak orkes patah hati berserakan di mana-mana. Manusia-manusia gagah yang semula berapi-api dalam menyuarakan idealismenya pun tak sedikit yang terhempas hanya karena mereka kurang bisa menempatkan diri di hadapan perasaan cintanya. Nafas-nafas penuh semangat tadi menjelma drastis menjadi desahan romantisme picisan bertemakan patah hati. Dan selanjutnya, jangan ditanya apa jadinya manusia-manusia gagah tadi. Tak jauh beda dengan lakon utama dalam telenovela usungan barat sana. Super melankolis!

Spesial untuk seluruh hati yang memang sedang dirundung melankolisme dengan background berwarna merah jambu ini, semoga masih dapat sedikit meninggikan posisi hatinya masing-masing di hadapan perasaan cintanya sendiri. Tak perlu kita siapkan ruang terlalu lapang yang dimaksudkan agar cinta itu bisa masuk dengan leluasa untuk kemudian menguasai hidup kita, apalagi untuk mendominasi hati dan pikiran. Karena, jika memang Dia telah menakdirkan cinta itu untuk lahir (tentu saja dengan cara yang Dia inginkan), maka cinta itu akan lahir dengan sendirinya. Cinta itu akan mengalir hangat dalam setiap pembuluh darah kita dan tentunya menjadikan hidup kita lebih istimewa dari sebelumnya. Allahu'alam bishowab.

Percayalah, bahwa Dia telah menyiapkan jalan terbaik untuk cinta agar cinta itu dapat menemukan kita dengan sendirinya...

Senin, 14 Oktober 2013

"I Love You" tapi akhirnya bilang "I Leave You".

 
Cinta katanya realistis. Jalani apa yang ada di depan mata. Jangan terlalu mencari yang sempurna, karena kamu tidak akan mendapatkan yang kiranya sempurna bagimu. Kata orang jawa, Cinta itu witing tresno jalaran kulino. Cinta hadir karena terbiasa. Katanya menjalani hubungan cinta itu teknis. Tak perlu cinta seluas samudra diawal, cukup cinta di selokan pun akan mampu  bermuara ke laut. Katanya Cinta itu tak harus memiliki. Tapi nyatanya sakit sekali jika mencintai orang yang kita cintai, namun ia merajut cinta dan mimpi dengan orang lain. Kita selalu menunggu orang yang kita cintai untuk tak ada yang memiliki.

Katanya cinta itu membuat orang senang. Tapi mengapa selalu ada tangis haru ketika dihadapkan kenyataan pahit. Katanya cinta itu bisa membuat orang gila. Sampai logika pun dikalahkan oleh hasrat. Cinta yang selalu membuat hidup ini berwarna, tapi ada pula cinta yang membutakan hidup.

Sebenarnya, cinta itu sederhana. Ia datang tak pernah diundang, namun hadir dikala kita sibuk sendiri dengan dunia khayal kita. Cinta itu tak perlu pemikiran serumit teori fisika. Cinta itu tak perlu definisi.

Karena bagiku, cinta itu kamu. Kamu yang tak pernah bisa dimengerti. Penjual kata-kata manis tapi aku bisa mencari tahu siapa kamu sebenarnya. Aku senang ketika melihat matamu, mengucapkan sepatah kata dan membuatku tertawa ketika aku galau. Bagiku, mencintaimu diam-diam itu hal yang paling asyik di dunia. Kamu tak perlu tahu bagaimana perasaanku. Cukup aku dan duniaku yang tahu. Tak perlu balas. Karena cintaku adalah cinta terpasrah yang aku punya. Mungkin ini gila, tapi seperti katamu aku kalap untuk memahami tentang hasrat dan logika. Biarkan semuanya kusimpan tanpa perlu kuperlihatkan. Karena melihat senyummu setiap hari saja, aku sudah senang. Bagiku, kamu masa depanku. Mimpiku yang belum tuntas.
 
Cinta bagi saya perlu, tapi saya tidak mau menghabiskan waktu yang saya punya dengan orang yang salah.

Walaupun saya tidak mengerti benar arti cinta. Namun cinta bagi saya ketika kamu menemukan sesorang yang menghargai perasaan kamu seuutuhnya. Seorang teman lelaki bercerita, ia merasa tidak dihargai oleh pacar wanitanya. Hingga 2 tahun ia merasa tersudut karena dianggap seperti tidak ada. Terlebih lagi karena pihak orang tua pacarnya tidak merestui hubungan dua insan ini karena si cowok jauh lebih muda 5 tahun dari umur anaknya. Teman lelaki saya ingin sekali melepas dan menyudahi hubungan ini, tapi ya lagi-lagi namanya cinta, sulit sekali untuk diakhiri walaupun dijalani pun sangat dilema sekali.

Teman lelaki saya yang lainnya juga bercerita tentang ketidaknyamanannya dengan hubungan pacaran. Ia merasa jenuh dengan pacarnya yang menuntut dia untuk hadir dan bertemu sebisa mungkin, mungkin 30 hari dalam sebulan juga harus ketemu hehe. Teman saya ini, ingin berandai-andai ingin rasanya ia kembali ke masa lalu, di mana ia pernah menjalani hubungan dengan seseorang tanpa komitmen yang berembel-embel pacaran. Jujur saya, saya sangat tidak bersependapat dengan teman saya ini. Bagi saya hubungan tanpa komitmen itu sangat menyakitkan.

Saya terus terang pernah mengalami hubungan tanpa komitmen. Cukup lama saya menjalani hubungan yang membingungkan semacam ini. Namun pahit rasanya, ketika saya tahu sekarang sudah punya kekasih dengan adanya komitmen di dalamnya. Walaupun dalam hubungan saya jauh tidak tersakiti. Jangan ciuman, dipegang tangan pun tidak sama sekali. Awalnya saya setuju saja dengan hubungan tanpa komitmen karena saya menyukainya tapi ketika tahu ujungnya sangat menyakitkan lebih baik tidak usah ada hubungan apapun. Lebih baik tidak usah bilang "I Love You" tapi pada akhirnya berkhianat.

Semua yang saya pelajari berdasarkan pengalaman cinta saya sangat berharga. Tapi saya sudah cukup untuk mencari bahkan untuk memilih. Saya mungkin akan single lagi untuk saya. Bagi saya single itu bukannya tidak laku tapi single itu pilihan hidup. Saya memilih single daripada harus menghabiskan waktu saya sia-sia dengan orang yang bilang "I Love You" tapi akhirnya bilang "I Leave You".

KENYATAAN !!!

Sabtu, 12 Oktober 2013

"Cinta dan pilihan"

Jangan pernah menangis ketika kamu tidak dicintai orang..
Tetapi menangislah ketika kamu tidak bisa mencintai orang yang mencintaimu..
Kita hidup di dunia ini bukan untuk mencari sosok yang sempurna untuk dicintai..
Tetapi belajarlah mencintai sosok yang tidak sempurna sehingga dia menjadi yang terbaik untuk kita..

 
Dan terpikir mengenai kehidupan, di mana kita dihadapkan dengan suatu pilihan. Pilihan yang mungkin berat untuk kita, tapi mau tidak mau harus kita jalani. Dan disinilah arti kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan dimana semua orang memiliki perasaan. Dan satu perasaan yang sangat indah untuk diingat, untuk di kenang, dan untuk dicurahkan. Yaitu perasaan cinta.. :) Dan inilah curahan hati, . . . . . .

Cinta adalah sebuah perjuangan..
Tidak pernah datang secara tiba-tiba..
Semuanya harus kita perjuangkan..

Bertemu adalah kesempatan.. Mencintai adalah pilihan..

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai..
Ketika kita berada di suatu tempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan..

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itupula kesempatan..
Bukan pilihan..

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya..
Itu bukanlah suatu kesempatan, tetapi itu adalah pilihan..

Ketika kita memilih untuk tetap bersama dengan seseorang apapun yang terjadi, bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih dalam hal apapun dibandingkan pasanganmu, tetapi kamu tetap memilih untuk mencintainya..
Itulah pilihan..

Perasaan cinta, simpatik, dan tertarik dalam dalam segala kesempatan kepada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.. Pilihan yang harus kita lakukan..

Nasib membawa kita bersama. Tetapi semuanya tetap tergantung kepada diri kita. Bagaimana kita bisa membuat semuanya berhasil.

Pasangan jiwa itu benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang yang memang hanya tercipta untukmu. Tetapi semua kembali kepada dirimu untuk melakukan pilihan. Apakah kita ingin melakukan sesuatu agar kita bisa mendapatkannya, atau tidak.. Kita mungkin saja bisa kebetulan bertemu dengan pasangan jiwa kita. Tetapi untuk tetap mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, itu adalah pilihan yang harus kita lakukan..

Manusia diciptakan untuk saling menyayangi dan mencintai. Perasaan tumbuh karena terbiasa. Amarah, sedih, dendam, semuanya akan terkalahkan hanya karena cinta. Cinta adalah segalanya. Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatannya. Karena apapun yang kita lakukan, itu semua berdasarkan cinta dan perasaan. Tanpa harus memandang segala sesuatu hanya dari satu sisi. Perilaku mencerminkan kita, begitu pula perasaan.

Kita ada di dunia ini bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai. Tetapi untuk mencari seseorang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna. Dan itu semua adalah pilihan yang dihadapkan di depan kita, di dalam kehidupan kita.

Segala sesuatu tidak pernah datang secara tiba-tiba.. Demikian dengan cinta..
Cinta tidak pernah datang dengan cara yang mudah.. Berbagai macam rintangan harus kita lewati untuk bisa mendapatkan cinta sejati.. Dan pada akhirnya, perasaan cinta itu tumbuh seiring dengan berjalannya waktu, setelah kita melewati rintangan-rintangan tersebut. Dan hal tersebut membuat kita mengerti, bahwa rintanga-rintangan yang dihadapakan kepada kita bukanlah 'musuh' kita. Tetapi rintangan-rintangan tersebut yang membuat dan mengajar kita untuk bisa menjadi lebih dewasa.

Sebeku apapun hati manusia, akan terluluhkan oleh cinta.
Dan itu semua.. Demi cinta..

Karena cinta itu..
Murni..
Tulus..
Tinggi..
Manis..
Setia..
Suci..
Pengertian..
Menghargai..
Saling percaya..
Tidak memanfaatkan..
Sejati..
Jujur..
Tanpa pamrih..
Dan.. Cinta itu Satu..
 
Kita hidup di dunia ini bukan untuk mencari pasangan yang sempurna, tetapi untuk belajar mencintai ketidaksempurnaan seseorang dengan cara yang sempurna.

Rabu, 09 Oktober 2013

"Selamat malam cinta"



Malam ini masihlah sunyi, aku masih berharap pendar cahaya bintang mampu meramaikan. Namun kosong. Gelap. Tak setitikpun cahaya kutemukan. Kembali kulangkahkan kaki memasuki kamar. Kucari ponselku dan berharap namamu akan muncul. Namun kosong.

Aku bertanya dalam hati, mengapa kamu berubah dalam seminggu ini. Kamu mulai menjauh kembali dariku dan kembali membuatku bertanya-tanya. Ternyata kamu sedang mencari kesalahanku. Kesalahan yang mungkin bukan karenaku bersalah, namun karena pemikiranmu yang hanya membawa 2 sisi keping uang logam yang sebenarnya ada 3 sisi.

Sejenak aku berpikir. Apabila kepergianmu adalah pasti, maka kesiapanku adalah wajib. Sakit itu hanya awal. Aku hanya perlu berdiri, membangun yg sudah roboh. Waktu akan sangat berpihak padaku. Meskipun mimpi masih terlihat indah.

Bukan hal yg tidak pasti apabila kamu suatu saat akan pergi. Namun aku hanya manusia. Bukan Tuhan yg memilikimu seutuhnya. Andai saja..


Cinta. Hal yg kamu pernah beri dan hadirkan di hidupku kala itu. Kala semua masih terasa semu, tanpa ada luka atau bahagia. Masih datar. Kamu hadir, ajarkan aku tentang bagaimana mencintai dan dicintai. Tentang terluka dan melukai. Tentang bersama dan kehilangan. 

Masih hangat terasa ketika pertama kali kamu dekatkan tubuhku didekapmu. Masih sangat kuingat tentang hebatnya takdir Tuhan menemukan kita. Memberi celah untuk bersama. Membukakan jalan untuk berdua. Dan menunjukkan lorong untuk berpisah. Kamu sudah tidak disini, tidak lagi bersamaku, tidak lagi dihariku. November itu, saat hujan menjadi saksi mengenai aku, mengenai kita.

Itu hanyalah sebuah mimpi belaka. Mimpi yang tak kunjung datang menghampiri.
Ketika ku terbangun, aku hanya terpaku pada satu sosok yang tak kunjung datang menghampiri. Dimana dirimu? Dimana orang yang aku sayang? Dimana dan dimana kamu sekarang?

Luka terkadang memang perih, namun luka dapat disembuhkan. Seperti aku, hanya akan disembuhkan dengan ketulusan cintamu, cinta yang tak terbagi dan tak ternilai harganya dengan apapun.

Masih teringat dengan jelas bayang yang selalu menghantui pikiranku.

Kamu. . . . .

Kamu adalah mentari di pagi hariku, cahaya terang di malamku dan bunga dalam mimpiku.
Kapankah kamu datang dan berkata,"Aku disini akan selalu menemani perjalanan panjang kisahmu".

LIFE.DREAM.HOPE.MIND.

"aku hanya ingin bermimpi". 

Senin, 07 Oktober 2013

"Back to Memory"



Aku tahu. Menunggumu adalah hal sia-sia yg selama ini aku lakukan. Entah sama atau tidak,aku menghindarimu, kamu menghindariku. Entah cinta atau bukan. Atau hanya sekedar sayang. Namun aku hanya perlu ikut bermain. Bukan menolak atau merajai. Tatapanmu. Kita bertatapan. Hal yg aku hindari. Namun hati kecil sedikit menggelitik, aku mencarimu. Tiada. Aku mencarimu. Ada. Senang. Sakit.

Mungkin aku memang terlalu merajai. Hingga acak yang tercipta. Aku hanya ingin kamu ada. Bukan hanya sekedar ada dalam khayalku. Meski aku hanya pemimpi. Jangan menjauh, aku-pun tidak pernah tahu kita punya cerita. Salahkah?. Masih, dalam ramai ini masih. Aku menunggu tapi tak mau. Aku berpaling namun menunggu.

Garis wajahmu. . . . . .
Tegas, dan selalu membuatku merindu. Meski lucu. Lucu, aku merindukan seorang yg aku hindari. Bukankah cinta datang setiap waktu tanpa kita pernah tahu?. . . . .
Tuhan punya cerita. Kita punya khayalan.

Mungkin aku memang terlalu merajai. Bukannya ikut atau mengalah. Namun aku hanya pemimpi. Imajiner. Pengkhayal semua diluar aturan. Aku tahu. Menunggumu adalah hal sia-sia yg selama ini aku lakukan. Sekilas saja. Biar kulihat senyummu walau dalam sekilas mata tanpa bertatap. Sekilas saja. Biar kulihat dalam matamu walau sekejap mata tanpa diam. Aku tahu, Bukan ceritaku saat bersama indahnya dunia mimpi yg kamu cipta.

Ada sakit yg aku rasa saat bertatap. Bukan karena aku tak bisa masuk kemimpimu. Hanya sesal ketika ada rasa. Mengapa harus ada. Mengapa harus tercipta. Mengapa ada cerita apabila hanya menjadi sebuah kenangan. Memory.

Aku menerima untuk diam. Melihat walau sekejap. Sekilas tanpa bertatap. Aku kembali. Aku hanya bisa mencintaimu dalam gelap, dalam diam yg menyeruak. Dalam tangis. Dalam diam. Dalam memory. 

Aku tahu. Menunggumu adalah hal sia-sia yg selama ini aku lakukan. Entah sama atau tidak,aku menghindarimu, kamu menghindariku. Entah cinta atau bukan. Atau hanya sekedar sayang. Namun aku hanya perlu ikut bermain. Bukan menolak atau merajai. Tatapanmu. Kita bertatapan. Hal yg aku hindari. Namun hati kecil sedikit menggelitik, aku mencarimu. Tiada. Aku mencarimu. Ada. Senang. Sakit.

Sampai kapanpun kamu adalah pesona dalam jiwa ini. Takkan pernah aku temukan wanita seperti dirimu wahai Sang Pagi. . . . . . . .

"Selamat Tinggal, Pagi"



Detik demi detik kini menjadi kian tak pasti. Arahkan pada satu jalan yg tak tentu arah. Menggali kembali pekat di dalam hunus malam. Bersiap sadarkan bahwa cahaya tak akan kembali, atau sama sekali tidak akan kembali.

Helaan nafas panjang kian habisi hari yg terlewati tanpa adanya kamu, pagi. Sadarkah? Bahwa rasa yg kubawa bukan hanya sekedar semu semata, bukan sekedar lalu lalang lalu berpulang. Namun waktu tetap saja mengambil apa yg dia ingin ambil. “Bukankah kehilangan memang selalu jadi tujuan akhir.”

Hari demi hari tak kunjung membaik, tidak tanpa kamu. Aku putuskan untuk menyerah, untuk tidak sama sekali mengambil langkah lagi. Mungkin bukan saatnya untuk bersama, mungkin belum waktunya, atau mungkin bukan takdirnya.

Pagi, salahkah bila rasa ini berwujud cinta, yg takut akan kata kehilangan, dan inginkan kebersamaan. Tak inginkah akan bahagia yg akan menyelimuti harimu kelak?, pagi. Aku berjanji tak akan kecewakan. Namun maaf bila kini aku menyerah, pekatku telah kembali, sunyiku telah memanggil. Terlalu lama kamu beralih.

”Pagi, ijinkan rasa ini tetap utuh dan tersimpan. Maka kuijinkan kamu pergi dan beralih. Impas bukan?”

Pagi, dulu aku pernah kehilangan dan berharap itu kembali. Dan itu kembali, ada sisiku lagi. Lalu aku pergi, mencoba cari cahaya lain, dan aku  temukan kamu pagi. Haruskah aku kehilangan lagi? bila memang maka harus bisa bukan, seperti yg biasa kamu bisikkan di telingaku saat aku melemah, saat dunia kembali mencoba runtuhkan.

”Kamu bisa, kamu pasti bisa.”

Bolehkah aku rindukan setiap detik kenangan manis yg kamu cipta dalam singkat hadirmu? Bolehkah aku putar ulang saat pertama kita bertemu dalam malam itu? bolehkah aku ingat saat pertama kali kamu memeluk dan mengucap cinta? Bolehkah aku simpan kata-kata yg kau ucap bahwa kamu akan menjaga.

Pagi, ketahuilah. Mungkin bagimu ini tidaklah berharga. Alasanku memilih kamu. Bahwa kamu mampu membawaku kembali hidup, pagi. Kembali dalam tawa, kembali dalam ketenangan. Dan aku mencintaimu.

Mimpiku terhenti di kamu. IJinkan aku menunggumu kembali menyinari pekatku, walau sadar bahwa waktu tak akan pernah sesingkat itu.

Detik demi detik kini menjadi kian tak pasti. Arahkan pada satu jalan yg tak tentu arah. Menggali kembali pekat di dalam hunus malam. Bersiap sadarkan bahwa cahaya tak akan kembali, atau sama sekali tidak akan kembali.

Helaan nafas panjang kian habisi hari yg terlewati tanpa adanya kamu, pagi. Sadarkah? Bahwa rasa yg kubawa bukan hanya sekedar semu semata, bukan sekedar lalu lalang lalu berpulang. Namun waktu tetap saja mengambil apa yg dia ingin ambil. “Bukankah kehilangan memang selalu jadi tujuan akhir.”

"Selamat tinggal, pagi. Temui aku saat rasa itu telah berpulang dalam rumah tuannya. Dalam hatimu."