Minggu, 25 Januari 2015

Lima Pengubah Hidup di 2015

Tak terasa sudah Januari aja yah. . . . . 
Tahun ini sering dikaitkan dengan resolusi besar dan usaha berani, karena tentunya setiap orang ingin memiliki kesempatan untuk memulai hidup baru yang lebih baik.

Kesempatan untuk mengubah hal-hal lama menjadi baru bisa dimulai dari sekarang. Tentukan apa yang ingin Anda lakukan dan apa yang harus Anda capai di 2015 ini.

Berikut adalah lima hal penting yang harus Anda lakukan pada 2015 seperti dikutip Womanitely pada Selasa 30 Desember 2014. Mungkin Anda akan berpikir hal-hal ini tidak begitu penting, tapi cobalah untuk berpikir dua kali sebelum menentukan keputusan.
 
Satu pelukan sehari 
Apakah Anda merasa hidup Anda di 2014 kurang bahagia? Mungkin Anda kurang berbagi kepada orang-orang di sekitar Anda. Tahun depan, ubah gaya hidup Anda dengan meluangkan waktu memberikan satu pelukan dalam sehari. Kontak manusia dengan cara tersebut adalah cara yang baik untuk meningkatkan suasana hati Anda dan tidak ada yang bisa menolak untuk memeluk kembali. Memeluk memiliki sifat penyembuhan yang kuat, hal ini membantu untuk mengurangi kecemasan, kesepian, depresi dan banyak penyakit lainnya.

Saat memeluk, orang biasanya saling bertukar energi mereka, dan membantu mereka menciptakan ikatan yang kuat. Maka dari itu, jangan mengabaikan memeluk anggota keluarga, teman atau bahkan rekan pada saat Anda melihat mereka.
 
Mewujudkan impian 
Apakah Anda selalu ingin mengunjungi Meksiko? Apakah Anda punya kerinduan untuk menulis buku? Ini adalah tahun untuk melakukannya. Awal tahun baru adalah saat yang tepat untuk menulis daftar impian Anda. Tidak peduli apa alasan Anda, tapi yang jelas Anda harus mengambil langkah tahun ini untuk mencapainya. Jangan takut untuk bermimpi besar, untuk mengambil langkah pertama atau menghadapi hambatan yang tak terhindarkan.

Yang paling penting untuk diingat, jika Anda ingin membuat impian Anda menjadi kenyataan adalah hilangkan kalimat 'bagaimana jika' dari pikiran Anda. Kalau Anda selalu ragu atas pilihan, maka impian Anda akan sulit tercapai.
 
Menabung 
Pastikan Anda menabung sejumlah uang pada tahun depan. Menabung uang dilakukan untuk membeli barang-barang yang Anda inginkan, sehingga Anda tidak kartu kredit pada daftar pertama dalam melakukan pembayaran. Membeli barang impian atau tiket liburan, selalu membutuhkan perencanaan yang rinci. Anda harus membuat daftar item yang diinginkan, menentukan harga dan jangka waktu yang ditetapkan.

Mengubah rencana, menunda pembelian kecil atau memotong pengeluaran baik untuk Anda. Jika Anda tidak dapat membayar untuk itu secara tunai, maka Anda harus memikirkan kembali apakah Anda benar-benar membutuhkan pengeluaran itu. 

Jalin silaturahmi 
Jangan biarkan diri Anda tenggelam dalam dunia teknologi. Luangkan waktu untuk bertemu dengan teman-teman untuk minum kopi atau sekedar makan siang. Ketika Anda terhubung dengan orang lain dengan bertatap muka secara teratur, niscaya Anda akan menemukan diri Anda jauh lebih bahagia. Di era komputerisasi global, itu benar-benar sulit untuk tidak menggunakan internet. Namun, membatasi waktu dengan menghindari belanja online, chatting dan browsing, tentu lebih baik.
 
Senyum 
Bagian dari menjadi bahagia hanya tersenyum. Ini akan membuat Anda merasa lebih baik dan senyum akan menular ke setiap orang di lingkungan Anda. Semua orang di sekitar Anda akan tersenyum ketika Anda tersenyum. Studi menunjukkan bahwa perubahan dalam ekspresi seseorang seperti senyum menyebabkan perubahan fisiologis dan produksi hormon membaik.

Dengan kata lain orang merasa lebih baik bahkan ketika mereka meniru senyum. Sebuah senyum adalah hal kecil, tapi itu benar-benar memiliki dampak besar pada kehidupan Anda dan orang di sekitar Anda.

Minggu, 11 Januari 2015

CINTA ITU…………… HATI, PIKIRAN DAN RASA


Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka.

Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat.
Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan ideal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungjawaban bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan.

Cinta membutuhkan proses !!!
Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks, katanya. Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi, memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena cinta pada pandangan pertama adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda.
Dalam kasus cinta pada pandangan pertama, banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri.
Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta. Mereka mencintai pasangan sebagai persolinatas yang utuh.

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi.
Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

Cinta itu konstruktif.
Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalahsehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.
Cinta tidak melenyapkan semua masalah.
Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit (panacea). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang-berarti tidak benar-benar mencinta-cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.

Cinta cenderung konstan.
Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

Cinta tidak bertumpu pada daya tarik fisik.
Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak factor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.

Cinta tidak buta, tapi menerima.
Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki.

Cinta memperhatikan kelanjutan hubungan.
Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

Cinta berani melakukan hal menyakitkan.
Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata tidak saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.


gunakan hati, pikiran dan rasa. . . .gunakanlah . . . .gunakanlah Top of Form