Pada tahun 2011 tepatnya saya
pertama kali menjejakkan kaki saya di halaman kampus yang bernama STIE
GENTIARAS, dimana saya sama sekali tidak mengetahui sebenarnya kampus apa itu. Sampai
suatu saat saya mengetahuinya dari almarhum ibu saya (yang menyarankan kuliah
disana).
Tepatnya pada bulan September 2011
saya masuk kuliah……dan ternyata perkuliahan sudah dimulai sejak agustus. Alhasil,
saya harus mengikuti MOMBA pada tahun berikutnya. Sedih tidak bisa bareng teman-teman
seangkatan. Tapi setidaknya, dari situ saya memiliki beberapa teman yang
seangkatan dengan saya, yang sama-sama tidak mengikuti MOMBA.
Dan ini angkatan MOMBA kami :
Pada saat pertama kuliah, saya
merasa seperti seorang lelaki yang tampan, karena saya selalu dekat dengan
banyak teman wanita di kampus. Mungkin karena saya lulusan dari Seminari (Sekolah
Calon Pastor Katolik) dan mereka kebanyakan beragama yang sama dengan saya,
jadi mereka merasa bahwa saya lebih dewasa dalam pikiran. Akan tetapi, saya
merasa kami sama. Kami sama-sama menempuh dunia perkuliahan dalam satu angkatan
dan tidak memandang berapapun usia dan siapapun masing-masing kami.
Dari semester 1 sampai semester
2, saya sangat akrab bersama dengan ivan Christian, Katarina Pipit, dan Dewi
Sihaloho. Kami berempat terbiasa berjalan bersama, main bersama, dan
kemana-mana selalu bersama. Kami bagaikan saudara dekat, sampai-sampai
teman-teman kami mengatakan bahwa kami anggota BOY BAND karena kemana-mana
selalu bersama sampai jaket pun kami sama.
Kemudian dari semester 3 kami
berempat mulai berpisah karena masing-masing dari kami harus menjalani beberapa
kelas yang berbeda, dan kami tidak seakrab awalnya. Hanya kami tetap
berkomunikasi selama perkuliahan dan saat bermain bersama. Kemudian entah lupa
semester berapa, Dewi tidak bisa melanjutkan perkuliahan dikarenakan menikah
dengan pacarnya. Sehingga kamipun tinggal bertiga. Namun, setelah tidak ada
Dewi, kami mempunyai tambahan amunisi. Orang-orang ini adalah sasmito aji dan fredy,
yang dikenal sebutannya semasa SMA pepeng. Fredy tidak asing di mata saya
karena dia memang teman akrab saya selama SMA. Dia pindah dari Sanata Dharma
Jogja.
Ini penampakan mereka berdua :
Saat itu Ivan mulai malas kuliah
dan beberapa saat tidak bisa bergabung bersama kami sampai akhirnya kami sangat
jarang bertemu. Pada saat itu, saya sudah terbiasa bersama aji dan pepeng. Markas
kami di samping kuburan, tepatnya di kosan saya, kosan yang sangat enak dan
serba enak, sampai saat inipun saya harus meninggalkan kosan tersebut untuk
melanjutkan karir saya dalam dunia kerja.
Kosan saya bagaikan surga bagi
teman-teman yang datang. Tidur, maen kartu, maen game, catur dan beberapa hal
lainnya. Sampai lulus, itulah markas kami.
Dalam dunia percintaan, kami
bertiga memiliki karakter masing-masing. Akan tetapi kami saling support dan
saling menasehati untuk memilih yang terbaik dari pacar-pacar kami yang telah
kami lalui….(aseeekk josss).
Dimulai dari Sasmito aji. Dia terlibat
dalam kisah cinta yang…………..rada memusingkan. Pertama, dia dekat dengan seorang
wanita yang bernama rita. Saya masih kurang jelas apa yang terjadi dengan
mereka. Sudah pacaran atau belum tidak jelas karena aji selalu menyembunyikan
itu. Kedua, dia berpacaran dengan cewek bernama monic. Ini mungkin kisah cinta
aji yang terindah selama bangku perkuliahan. Hanya saja cinta mereka terputus
karena sesuatu hal yang mungkin berbeda cara pandang….. (sorry akang aji….gue
kaga ada fotonya monic…hahaha)
Kemudian teman saya yang bernama
pepeng. Dari pertama kuliah sampai sekarang dia masih kepincut dengan wanita
bernama nita, manusia berkawat gigi. Terlibat skandal cinta pada pandangan
pertama saat MOMBA, berlanjut sampai sekarang. Mereka baik-baik saja. Puji Tuhan
teman saya ini bisa mendapatkan cinta sejatinya dan tidak seperti saat SMA yang
disia-siakan wanita dan berujung pada “mabuk”.
Dan saya ????
Sedikit miris………..
Selama duduk di bangku
perkuliahan, saya sudah pacaran beberapa kali. Itu saya akui karena memang bagi
saya, pacaran itu menuju dalam tahapan seleksi. Saya ga mau dong pacaran hanya
sekali. Pacaran boleh berkali-kali asalkan ujungnya hanya satu. Namun, saya ga
nemu-nemu nih selama kuliah orangnya yang saya rasa cocok dijadikan lebih dari
pacar.
Selama perkuliahan saya sibuk
mengikuti banyak kegiatan kampus, karena bagi saya itu penunjang saya buat ke
depannya. Nah, dari sini nih saya nemuin 1 cewek yang buat saya kadang-kadang
frustasi. Gimana ga frustasi orang dia bikin saya klepek-klepek. Baru kali ini
saya dalam hidup ngejerin cewek 4 tahun kaga dapet-dapet. Entah ada pelet
apaan dia….hahahaha…kidding…
Nama cewek itu siska.yang baju putih ya, ntar salah yang suster lagi...hahaha
Dia partner saya dalam berbagai
organisasi dan kegiatan. Dia ketua karintas dan saya sekretarisnya, dia
sekretaris 1 dan saya sekretaris 2 dalam kegiatan seminar, dalam BEM pun kami
jadi satu juga disana, termasuk beberapa kegiatan kampus yang tidak bisa
diitung dengan jari kaki kalo lagi pake sepatu. Cuma selama 4 tahun saya si ga
mujur bisa dapetin dia. Kami berdua dekat sudah seperti kenal lama, dia
bercerita semua tentang dia dan saya juga sebaliknya. Sampe dia dari awal
pacaran sama kakak tingkat pun saya masih ada “rasa” sama dia. Sampe mereka putus
pun kami masih dekat sekali. Hingga saya “Ditolak” sekali maju lagi. Tapi………………….Mungkin
memang bukan saya yang dia inginkan.
Namun dari dia ada hal yang
membuat saya sadar bahwa yang namanya perasaan itu tidak bisa dipaksakan salah
satunya. Dalam menemukan seorang “pacar” harus belajar yang namanya sabar, siap
dikucilkan, siap ditertawakan, siap disorak-sorak teman, dan yang pasti siap
untuk tidak diterima cintanya (kalo kaga mujur).
Tak doain dia sehat disana,
bahagia disana dan sudah menemukan orang yang benar-benar sayang sama dia. Semoga
sukses.
Sekilas kenangan, memori dunia kuliah.... :)