Masa..
Tidak ada seorang pun yang tahu tentang masa. Kapan dia akan
berhenti? Atau sejak kapan masa itu tercipta? Tidak ada yang tahu
tentang Masa selain Tuhan. Masa.. Sebuah kata yang terdiri dari 4 huruf
yang mampu membuat dunia menghasilkan milyaran opini tentangnya.
Masa atau periode. Masa atau waktu. Masa sebuah kata yang mampu
mengantar kita kepada kisah kisah yang kita harapkan atau mungkin kisah
yang sangat sangat kita benci hingga kita benar benar tak ingin
mengalami kisah itu. Namun, masa bukan kita yang menggerakkan, bukan
kita yang mengendalikan, bukan kita yang menentukan, namun Tuhan.
Sama halnya aku dan kau. Kita tidak pernah tau bahwa masa membuat
aku dan kamu menjadi "kita". Kita yang berada dalam ambang perbedaan
masa. Aku juga tak pernah mengerti mengapa kita, dua manusia yang hadir
di bumi dalam jangka waktu yang berbeda. Ketika kau baru terlahir di
bumi setelah 14bulan aku terlahir di bumi. Masa.. Ketika aku yang
mungkin memiliki masa lebih tua darimu.
Masa.. Membuat aku dan kamu yang berada diambang perbedaan dalam
menjalani perjalanan menempuh "Kita". Perbedaan masa, sering dianggap
konyol oleh sebagian orang, sama dengan apa yang kita alami. Kita yang
harus tertatih tatih dalam menyatukan hasil perbedaan dari masa kita.
Kita atau aku dan kamu yang memiliki opini berbeda karena "masa". Aku
dan kamu yang mencoba menyatukan dua pola pemikiran yang hadir dari masa
yang berbeda.
Adakalanya masa membuat perbedaan menjadi begitu menyenangkan dan
indah untuk disatukan, namun hukum itu tidak berlaku lama. Masa, membuat
perbedaan masa yang begitu menjenuhkan dan mengesalkan. Membuat
semuanya menjadi terlihat membosankan dan lebih pantas diakhiri.
Namun, pada dasarnya masa tidak bersalah dalam hal ini. Kita yang
salah. Mengapa? Karena aku dan kamu tidak bisa menghargai masa dan tidak
bisa melukiskan masa yang berbeda itu dengan coretan coretan yang mampu
membuat perbedaan masa berarti, yang membuat perbedaan masa menjadi hal
yang sangat patut disyukuri, menjadi hal yang mampu melukiskan
persamaan dalam sebuah perbedaan.
Maka ketika Kita berada diambang perbedaan masa, jangan salahkan
masa bila pada akhirnya harus mengurai kembali kata "Kita" menjadi "Aku"
"Kamu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar