Ada
ribuan hati yang patah, remuk, dan luruh dengan berbagai sebab dan
alasan yang beragam. Ada genangan airmata dan tangisan yang pecah dari
batin para manusia yang mengalami kegagalan dalam percintaannya. Kadang
Saya berfikir mengapa mereka sebegitu menderitanya dengan
mengatasnamakan cinta semata. Saya pun tak habis pikir mengapa sampai
ada orang yang meletakkan dirinya jauh lebih rendah daripada kedudukan
cinta itu sendiri sehingga hidupnya menjadi mudah dikendalikan oleh
titah cintanya.
Tidak
ada mekanisme baku untuk menumbuhkan atau memusnahkan cinta itu
sendiri. Setiap orang berhak untuk memiliki cara yang berbeda satu
dengan yang lain selama itu masih dalam koridor syar'i yang tepat. Hanya
saja, memang prosedur menumbuhkan dan memusnahkan cinta ini sangat
terpengaruh pada kadar kematangan seseorang. Idealnya, seseorang harus
bisa menempatkan cinta itu dalam posisi dan porsi yang tepat. Minimal ia
harus mampu menyejajarkan dirinya dengan kedudukan rasa cintanya
sendiri agar cinta itu tetap dapat terkontrol. Lebih bagus lagi ketika
ia mampu menempatkan dirinya dalam kedudukan yang lebih tinggi dari
cinta tersebut. Dengan demikian, ia menjadikan cinta tadi sebagai
sesuatu yang dapat dikendalikan dan bukan justru sebaliknya.
Namun, yang terjadi dewasa ini
mungkin justru sebaliknya. Banyak orkes patah hati berserakan di
mana-mana. Manusia-manusia gagah yang semula berapi-api dalam
menyuarakan idealismenya pun tak sedikit yang terhempas hanya karena
mereka kurang bisa menempatkan diri di hadapan perasaan cintanya.
Nafas-nafas penuh semangat tadi menjelma drastis menjadi desahan
romantisme picisan bertemakan patah hati. Dan selanjutnya, jangan
ditanya apa jadinya manusia-manusia gagah tadi. Tak jauh beda dengan
lakon utama dalam telenovela usungan barat sana. Super melankolis!
Spesial untuk seluruh hati
yang memang sedang dirundung melankolisme dengan background berwarna
merah jambu ini, semoga masih dapat sedikit meninggikan posisi hatinya
masing-masing di hadapan perasaan cintanya sendiri. Tak perlu kita
siapkan ruang terlalu lapang yang dimaksudkan agar cinta itu bisa masuk
dengan leluasa untuk kemudian menguasai hidup kita, apalagi untuk
mendominasi hati dan pikiran. Karena, jika memang Dia telah menakdirkan
cinta itu untuk lahir (tentu saja dengan cara yang Dia inginkan), maka
cinta itu akan lahir dengan sendirinya. Cinta itu akan mengalir hangat
dalam setiap pembuluh darah kita dan tentunya menjadikan hidup kita
lebih istimewa dari sebelumnya. Allahu'alam bishowab.
Percayalah, bahwa Dia telah menyiapkan jalan terbaik untuk cinta agar cinta itu dapat menemukan kita dengan sendirinya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar