Suasana baru, kelas baru dan yang pasti cinta baru.
Saat ini aku kelas 1 SMP. Masuk di salah satu sekolah ternama di Kota Metro.
Disinilah awal cinta yang baru dimana aku pertama kali dicintai terlebih dahulu. Aku masuk kelas 7c dan dia kelas 7a.
7c terbilang kelas buangan (Tradisi yang pasti. . . .).
Disini aku mempunyai banyak teman baru, suasana baru dan semangat yang baru. Namun ada hal yang kurang bagiku dengan semua hal yang baru itu. Tidak ada Bunda, dan Ayah yang selama ini menemaniku.
Yaps. . . . Memang benar. Aku harus tinggal bersama Nenek (yang terbilang galak). . . .
Hanya saja aku suka dengan Nenek dan Kakekku. Mereka orang yang sangat luar biasa bagiku karena mampu membesarkan aku dalam kesabaran dan dalam masa menuju suatu kedewasaan.
Terkadang mereka galak dan marah-marah karena aku yang malas, aku yang nakal dan lain-lain. Satu hal yang mampu membuatku bangga dan lega. Mereka bisa menjaga perasaan seorang anak labil yang masih SMP jauh dari orangtua, yang selama ini tidak pernah jauh dari orangtua. Saat mereka marah yah hanya pada saat itu. Setelah marah, pasti selalu ada kejutan besar yang menanti, yaitu makanan yang dibelikan Nenek. Apapun yang aku minta pasti diberikan.
Pertama kali aku masuk sekolah, aku masih belum mengenal siapapun. Hanya Bapak TU (Tata Usaha) saja yang aku kenal. Pak Simon, dialah yang mengurus aku selama di sekolah, dialah Om yang aku punya.
Kemudian selang beberapa lama, aku mulai terbiasa dengan hal baru yang ada di sekelilingku, teman-teman, suasana,tata cara, tingkah laku dan kebiasaan setiap orang.
Hal terlucu yang terjadi adalah pada saat hari Valentine's Day, dimana aku mendapatkan banyak cokelat (merasa ganteng).
Namun ada satu hal yang tidak terduga. Ada seorang wanita yang memberikanku sepotong cokelat.
Dolores Fani namanya. Baru pertama kali ada seorang cewek yang memberikan cokelat hanya sepotong. . . . . (biasanya engga pernah. . . .hahahaha).
Dengan sepootong cokelat dan selembar kertas surat. . . .
Aku kaget, . . .
Ternyata dia mengatakan dalam surat tersebut bahwa dia mencintai aku dan bertanya maukah jadi pacarku. . . .
Rasanya penasaran yang mana anaknya? Cantik engga? Seksi engga? dan banyak hal yang aku pikirkan. Saat aku bertanya kepada temanku, ternyata dia adalah salah satu siswa kelas 7A.
"Wah, pasti pinter tuh anak", Pikirku dalam hati
Ternyata??????????
terbalik 180 derajat. Dia tidak pintar.
Setiap ulangan, dia selalu mendapatkan nilai dibawah 60 bahkan pernah dan sering dapat angka indah. NOL. . . . .
Waw gengsi dong punya cewek kok engga pinter. malu atuh kang. . . .
Akhor kata, engga aku terima dengan alasan aku mencintai cewek lain (padahal belum ada yang nyantol).
pada saat kelas 1 SMP, aku masih belum mau mengenalkan siapa aku yang sebenarnya karena aku belum terlalu mengenal mereka. Hanya sekilas mereka tahu bahwa aku adalah siswa yang cukup mempunyai prestasi dalam bidang olahraga.
Pada saat kelas II SMP, baru aku merasakan apa itu cinta kedua.
MONICA RESTY AMELIA. cewek yang tinggal di daerah SIDOMUKTI, dekat Batanghari.
Dialah cewek yang mampu menggetarkan hati dan jiwa ini.
Namun ada satu hal yang aku ragukan. Monic, panggilan akrabnya ternyata ada yang menyukainya juga.
DIMAS. Dia adalah teman akrabku dari kelas II SMP sampai kelas III SMP.
Apa yang harus aku lakukan? marah? jengkel? benci? meninggalkan orang yang aku cintai? menjauh dari mereka? atau apa lagi?
Jawabanku hanya satu : Biarkan itu mengalir seperti itu dan jangan pernah menjauh.
Aku pedekate dengan dia dengan cara telfonan sampai telinga capek dan lelah. . .
hahahaha, . . . .
namanya pendekatan personal kalo di sekolah bisa-bisa bertengkar dengan Dimas. . .
hehe. . . .
Sepertinya pendekatan akan gagal karena Monic sudah mempunyai cowok.
Yah. . . . .kurang jitu nih pedekate-nya. padahal udah dikomporin sama temen-temen tapi tetep engga manjur juga.
Nasib bos. . . .!!!
Engga selamanya cinta harus memiliki. Cinta dalam hati saja. . . . .haha
***Bersambung***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar