Jumpa kembali bersama saya, Arwen Whendie dengan
nama New CR7 era mahasiswa.
Saat ini aku akan menuliskan kisah ter-hot di dalam
diri saya. . . .
Tidak banyak yang tahu siapa saya. . . .
Hanya kaum-kaum ganteng dan cantik yang mengenal
saya. . . .
Oke lanjut ke cerita, . . .
saya biasa dipanggil Arwen or Whendie or CR7. . . .
saat ini, saya merasa
gelisah dan nampak ragu. . . .
sekarang bahasa akan saya
ganti dari yang tadinya “saya” akan saya ganti dengan kata “aku”, karena biar
sedikit romantis gituh. . . .hahaha
aku pada hari ini, Jum’at
pada pukul 10 malam kurang 2 menit ini merasa galau dengan menuliskan cerita
ini. Sedikit risau dan gelisah yang ada dalam diri ini.
Entah mengapa aku merasakan
ini.
Mungkin karena mengingat betapa keras dan kasarnya (emangnya batu kok
keras. . . . .. ..) perjuangan yang aku
alami selama 2 tahun lebih ini.
Aku, yang dipanggil playboy
(padahal mah kaga. . .orang aja yang sok tau kalo aku palyboy. .) menanti
seorang kekasih yang mungkin bagiku itu “PERFECT”
lah. . . . .
Selama 2 tahun aku nyoba deh
buat sabar nunggu cinta itu datang. Terkadang aku merasa kesepian saat dia
tidak ada, terkadang aku merasa bahwa dunia kok hampa yah tanpa dia, kok terasa
sunyi banget yah, seakan dunia ini ga ada orangnya sama sekali.
2 tahun aku merasa kayak
orang goblok deh nungguin cinta yang orang kata “ga pasti”. Bagiku mah kalo
namanya cinta, apapun rela dan sabar dalam mencintai, tanpa beban, tanpa
kesulitan.
Namun terkadang aku benci
loh sama egoisnya, sama manjanya, sama sifatnya, sama tingkah lakunya, sama
kegiatannya yang kadang membuat aku rindu karena ga ada dia, sama semangatnya,
sama canda tawanya, sama tangisnya, sama semua hal yang selama 2 tahun ini aku
rasakan saat aku dan dia seperti 2 penghuni bumi tanpa orang lain yang ada.
Aku merasa bahagia dan happy
saat dia ada di dekatku. Terkadang aku cemburu saat dia ada disamping lelaki
lain. Tapi, dia kan bukan milikku, mengapa aku harus cemburu?marah?dll?
Toh mana mungkin dia mau
sama aku, yang jelek, yang nakal, yang dia bilang aku playboy, yang dia bilang
aku sombong, yang jahat, dan semua hal buruk dah (kok ga ada baiknya yakkk. .
.. . . . . . . .plakkkkkk).
Selama 2 tahun mungkin
kurang cukup bagiku untuk mengenal pribadinya. . . . .
Dia yang berubah-ubah
seperti unta lari kemana-mana. Dia yang membuatku selalu tertunduk lesu dan
berusaha membuat dia bahagia apapun yang terjadi dan kapanpun serta dimanapun.
Terkadang aku selalu mengatakan “ aku akan selalu mencoba untuk bahagia jika
kamu bisa bahagia dengan siapapun itu”.
Memang benar, karena aku
merasa bahwa aku emmang cinta dan sayang sama dia. Terkadang aku merasa bahwa
dia memang orang yang mempunyai sifat dan sikap yang aku suka (walaupun
terkadang ngejengkelin buangetttt. . . .)
Teringat dengan kata “BERTEMAN SAJA” DAN KATA “OK..DEAL”
Saat itulah aku tidak sedih.
Entah mengapa aku tidak bisa sedih. Bagiku itu adalah jawaban yang pasti dan
mungkin memang dari dia pribadi. Aku merasa bahagia setelah berani mengatakan
segalanya dihadapan dia. Berani mengatakan dengan secara jujur dan mengakui
segala perasaan yang memang ada di dalam hatiku ini.
Bagi orang lain mungkin yah
ga berani. . . apalagi temenku dengan inisial “SASMI”. Seorang penakut yang ga berani jujur sama cewek yang di
suka dia semenjak
HAHAHAHAHA. . . . .
ITU KENYATAAN BRO. . .
Jujur, sampai saat inipun
terkadang rasa iu masih ada. Terkadang dia membayang dalam pikiranku saat ada
wanita yang dekat dengaku. Terkadang aku berusaha menjaga jarak dengan wanita
lain agar dia tahu kalo aku memang sayang sama dia. Cuma memang mungkin dia tak
percaya dengan diriku yang sudah di CAP sama dia . . . . . .PLAYBOY.
Sampai suatu saat dia
menanyakan hal tersebut kepada seseorang tentang hal itu. Sampai aku jawab
kepada seseorang itu “KALO GUE GA SAYANG, MANA MUNGKIN SEORANG WENDY MAU NUNGGU
MPE 2 TAHUN??? LOE TAU GUE KAN???????”
Itu jawabanku, secara jujur
dan tegas karena memang itu yang aku rasakan.
Ketidakwarasan yang ada
padaku, yang membuat bayangmu selalu ada dan menenteramkan malamku dalam
hangatnya tidurku.
Senyumanmu membuatku lebih
tenang. . . .
Dan aku merasakan saat ini.
. . . .
Kamu tidak ada lagi
disampingku, . . . . .
Tidak ada lagi kamu disini
disampingku, . . . . .
Aku kurang nyaman dengan
tidak adanya dirimu, . . . .
Bagaikan aku dan tembok
kamar yang tidak dapat dipisahkan saat dikamar, . . . .
Aku merasakan mimpi yang
tidak sempurna dalam hidupku, . . .
Aku merasakan bahwa kamu
tidak ada lagi disampingku , . . . .
Untuk menemaniku dalam
laranya pilu hidup. . . .
Yakin tuh menunggu wkwkwkwk
BalasHapus