25 September 2014
Lama aku berpikir untuk tersadar, selama ini aku terjebak pada
perasaanku sendiri. Cinta itu bukan ujung panah yang menancap dalam dada.
Ketika mata panah menusuk jantungmu lalu energi yang ditimbulkan pun habis
karena berhenti. Maka energiku pun akan habis untuk mencintaimu.
Lalu sebenarnya kau tak membalas cintaku.. . . . . .
Kau malah melepaskan anak panah kemudian menusuk hatiku.
kehilanganmu, untuk belajar menemukan jutaan harapan.
Cinta adalah arah dimana
kamu menuju, bukan arah dimana kamu berhenti lalu berpaling dan menjauh pergi.
Kau akan selalu ada, bahkan saat aku pergi dengan langkah gontai di malam hari.
Untuk menemukan pagi aku harus berjuang menghabiskan malam seorang diri.
Mungkin, kau punya satu alasan untuk meninggalkanku. Tapi aku masih memiliki
jutaan harapan yang lain bahwa bintang di sana akan selalu tampak bersinar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar