27 September 2014
Semalam, aku jatuh terkulai bersimbah air mata. Memimpikanmu
bersama orang lain dan aku tak bisa berbuat apa-apa selain merasakan mimpi
seperti nyata. Waktu berjalan lambat dan aku tak bisa mempercepatnya seperti
tiupan angin. Sementara, tetes embun dimataku basah mengalir cepat tak
terhadang. Aku tak bisa membedakannya lagi.
Bagiku mimpi dan nyata sama terasa menyakitkan. Kau pun pergi,
bukan saja dalam hidupku. Kau juga pergi bahkan dari mimpiku, menghapus segala
kenangan yang tersisa. Aku tak tahu lagi cara mengumpulkan waktu bersamamu, aku
tak tahu lagi cara menghabiskan kenangan bersamamu.
Ketika kau pun pergi dari sisa waktu hidupku, aku tak
menemukanmu lagi bahkan dalam tidurku. Aku ingin kamu. Kembali mengisi sudut
ruang hatiku yang kosong, dan menguncinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar