Jumat, 16 Agustus 2013

Ketika Aku dan Kamu menjadi "Kita" di tengah perbedaan masa

Masa..  
Tidak ada seorang pun yang tahu tentang masa. Kapan dia akan berhenti? Atau sejak kapan masa itu tercipta? Tidak ada yang tahu tentang Masa selain Tuhan. Masa.. Sebuah kata yang terdiri dari 4 huruf yang mampu membuat dunia menghasilkan milyaran opini tentangnya.

Masa atau periode. Masa atau waktu. Masa sebuah kata yang mampu mengantar kita kepada kisah kisah yang kita harapkan atau mungkin kisah yang sangat sangat kita benci hingga kita benar benar tak ingin mengalami kisah itu. Namun, masa bukan kita yang menggerakkan, bukan kita yang mengendalikan, bukan kita yang menentukan, namun Tuhan.

Sama halnya aku dan kau. Kita tidak pernah tau bahwa masa membuat aku dan kamu menjadi "kita". Kita yang berada dalam ambang perbedaan masa. Aku juga tak pernah mengerti mengapa kita, dua manusia yang hadir di bumi dalam jangka waktu yang berbeda. Ketika kau baru terlahir di bumi setelah 14bulan aku terlahir di bumi. Masa.. Ketika aku yang mungkin memiliki masa lebih tua darimu.
 
Masa.. Membuat aku dan kamu yang berada diambang perbedaan dalam menjalani perjalanan menempuh "Kita". Perbedaan masa, sering dianggap konyol oleh sebagian orang, sama dengan apa yang kita alami. Kita yang harus tertatih tatih dalam menyatukan hasil perbedaan dari masa kita. Kita atau aku dan kamu yang memiliki opini berbeda karena "masa". Aku dan kamu yang mencoba menyatukan dua pola pemikiran yang hadir dari masa yang berbeda.

Adakalanya masa membuat perbedaan menjadi begitu menyenangkan dan indah untuk disatukan, namun hukum itu tidak berlaku lama. Masa, membuat perbedaan masa yang begitu menjenuhkan dan mengesalkan. Membuat semuanya menjadi terlihat membosankan dan lebih pantas diakhiri.

Namun, pada dasarnya masa tidak bersalah dalam hal ini. Kita yang salah. Mengapa? Karena aku dan kamu tidak bisa menghargai masa dan tidak bisa melukiskan masa yang berbeda itu dengan coretan coretan yang mampu membuat perbedaan masa berarti, yang membuat perbedaan masa menjadi hal yang sangat patut disyukuri, menjadi hal yang mampu melukiskan persamaan dalam sebuah perbedaan.

Maka ketika Kita berada diambang perbedaan masa, jangan salahkan masa bila pada akhirnya harus mengurai kembali kata "Kita" menjadi "Aku" "Kamu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar