Sabtu, 17 Agustus 2013

♥●•٠·˙Tradisi Malam Minggu Gue˙·٠•●♥


Aduuh, kalo udah ngomongin malam minggu, seru abis deh jadinya. Kayak lagu yang dibawain Bang Jamal Mirdad “Malam minggu malam yang panjang, malam yang asik buat pacaran, pacar baru, baru kenalan, kenal di jalan jendral sudirman.” Lain Bang Jamal, lain pula Mas Jikustik. Lagunya yang berlirik, “Malam ini malam minggu, kau menunggu di rumahmu, selamat malam dunia, ku siap tuk berpesta, tunggu aku disana, bertemu oh baby, selamat malam dunia, gairahku berpesta, kita lewati malam, berdua oh baby”.

Emang ga bisa dipungkiri deh, ada sebuah ikatan antara weekend day alias malam minggu dengan jiwa remaja. Jika ada remaja yang ga hang out pas weekend day, siap-siap deh dijadiin bahan gosip ama tetangga sebelah yang kurang kerjaan. Dari anak jadul alias jaman dulu, ga gaul, ga punya gebetan, jomblo, sampe dianggap dukun, soalnya terus aja bertapa di dalam rumah (emang besok keluar angka berapa mas…togel kali…). Hehehe, . . . . .

Malam minggu itu malam yang asyik, asyik buat ngelakuin apa saja. Buat pecinta bola, di Liga Eropa ada sajian tayangan pertandingan yang tentunya tidaklah membosankan. Apalagi jika yang main itu klub idola sendiri. Buat yang aktivitasnya padat karena pekerjaan, mungkin ini waktu yang tepat untuk meluangkan waktu berkumpul bersama orang-orang tercinta. Begitu pula halnya bagi yang pacaran.

Meskipun begitu, tidak jarang kita temui orang yang merasa bahwa malam minggunya tidak mengasyikan. Malam minggu kelabu, begitu yang sering saya baca di beragam jejaring sosial baik itu facebook, twitter bahkan di personal message BBM sekalipun. Pertanyaannya, kenapa malam minggu harus kelabu?

Intinya begini, sedih dan bahagia itu datangnya satu paket. Kita gak bisa pungkiri hal tersebut. Dikala lagi bahagia, ekspresi kita serba menyenangkan, namun hal ini berbanding terbalik dikala lagi sedih, kecewa atau entah apa. Sehingga yang kita rasakan adalah galau kalo kata anak muda jaman sekarang.

Benar, rasa hati yang tidak senang bisa menyebabkan kegalauan tersendiri. Nah, kenapa harus galau? Memang sih manusiawi jika kita merasakan galau. Kamu  yang sempat membaca postingan ini pasti pernah merasakan hal serupa. Saya pun juga begitu, pernah merasakannya. Yang berbeda disini adalah cara kita melampiaskannya. Melampiaskan rasa galau itu.

Kembali ke pertanyaan saya tadi, kenapa kita harus galau meskipun hati kita lagi tidak senang?

Sebenarnya, ada beragam hal yang bisa kita lakukan, kita siasati saja meskipun perasaan itu begitu menggoda sehingga kita malah melampiaskannya lewat situs jejaring sosial. Simple saja, kita nggak harus melampiaskannya secara berlebihan begitu. Bisa saja hal ini malah berdampak yang negatif bagi kita karena kita gak bisa mengendalikan apa yang kita rasakan, apalagi jika hal itu menyangkut yang negatif.

Nah, trus harus bagaimana jika malam-malam yang begitu indah dan menyenangkan ini tidak lagi terasa kelabu? Gimana juga caranya untuk menghilangkan rasa galau? Berikut saya bagikan beberapa tips, semoga bisa membantu (sudah saya buktikan juga hal ini)
  1. Disaat lagi galau, upayakan untuk tidak terlalu mengekspresikannya di situs jejaring sosial. Penguasaan diri disini perlu di kontrol, karena bagaimana pun juga, social media punya pengaruh besar bagi orang untuk melampiaskan kegalauannya. Biasanya, orang yang galaunya sudah kelewat batas, dia bisa mengumbar masalah-masalah pribadinya di social media tersebut
  2. Sering-seringlah aktif diberbagai kegiatan, entah itu kegiatan sekolah, kampus maupun komunitas. Dengan banyaknya kegiatan yang kita ikuti, kita bisa lupa dengan apa yang kita rasakan. Karena kesibukan kita yang akan mengalihkan semua apa yang sebelumnya kita rasakan.
  3. Perbanyak teman. Biasanya, galau itu timbul karena faktor orang lain atau suasana yang terkadang memaksa kita jadi galau. Solusinya, kita harus berteman lagi dengan orang lain, kalau perlu dengan banyak orang. Ini cukup ampuh untuk menghilangkan kegalauan itu, sama halnya seperti dengan saat kita banyak aktif diberbagai kegiatan.
  4. Rajin ibadah. Setiap manusia itu pasti punya masalah, dan masalah pasti ada penyelesaian akhirnya. Masalah janganlah dianggap jadi cobaan yang malah membuat kita tersiksa, hingga akhirnya menggalau sendiri yang gak jelas gitu. Dekatkan diri terhadap Sang Maha Kuasa, karena hanya kepadaNyalah kita berhak untuk berkeluh kesah melampiaskan segala isi hati. Mulai dari sekarang, rajin-rajinlah untuk ibadah.
Mungkin, hanya itu saja yang bisa saya share dalam tulisan kali ini. Sebagai manusia biasa, saya tidak memungkiri bahwa sebenarnya saya juga sedang mencoba menerapkan apa yang saya kemukakan diatas tadi, akan tetapi selama kita punya usaha untuk melakukannya, kenapa tidak? Sedikit demi sedikit, lama-lama akan terbiasa juga.

Mau kenal saya lebih jauh???
kunjungi halaman resmi saya di
FACEBOOK : https://www.facebook.com/arwen.whendie  ataupun
TWITTER : https://twitter.com/Whendie_Ronaldo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar