Minggu, 21 September 2014

30 September 2011 - 21 September 2014



Kadang masa lalu itu hadir dalam benak kita. Entah kenapa hal itu muncul. Kadang kita merasa bahwa kita tidak ingin mengingat masa lalu yang buruk, namun hal tersebut selalu mampir dalam setiap hal yang selalu berhubungan dengan apa yang akan kita lakukan. Entah sadar atau tidak, hal itu pasti ada.
 Ya. Ada.

Sama seperti saat aku mencintai kamu. Ingat dan ingat masa itu. Masa dimana aku pertama kali kenal kamu dan berusaha untuk mendekatimu dengan berbagai cara yang mungkin tak lazim buat semua orang yang pernah jatuh cinta.

Kadang tertawa, kadang sedih. . .
Kenapa aku bisa mencintai orang yang pertama kali kenal aku anggap sombong. Orang yang selalu terlihat cuek sama aku. Orang yang pertama kali menganggap aku songong. . . .
Kemana dia yang dulu, orang yang aku sayang dan selalu bercerita padaku??
Orang yang bisa diajak cerita bareng, nangis bareng dan tertawa bareng???
Mungkin dia sudah lelah dan lupa padaku. Mungkin sudah banyak lelaki lain yang dekat dengan dia sehingga akupun tidak ada dalam kamusnya.

Sudah biasa terlupakan dan terlatih patah hati kalau kata The Rain feat Endang Soekamti.

Terima kasih. Itu yang ingin aku sampaikan padamu dan belum sempat terucap langsung dari bibir ini. Aku saat ini tak bisa berkata apapun padamu karena mungkin kamu memang menjada jarak denganku.
Yah…… tak apa, . . . .
Selama kamu bahagia kenapa tidak. Jika kamu tidak bahagia, hampiri aku dan aku akan mengusap air matamu dengan tanganku dan akan meminjamkan bahuku untukmu bersandar.
Terima kasih pernah mengatakan kamu pernah mencintaiku. Walaupun sedikit dan tak kutahu pasti. Yang jelas aku pernah berusaha untuk menempatkan cintaku dalam hatimu. Walaupun gagal.

Aku berusaha untuk tidak mengeluh saat masih dekat dengan dirimu karena aku berusaha agar aku bisa menjadi seorang pria tegar dan mampu menjadi dewasa dalam setiap langkahku. Namun saat ini kamu tidak ada. Apa yang harus kulakukan?
Mengeluh?? Berharap kamu ada??

Tidak. Aku tidak akan begitu. Kamu pernah mengajarkan padaku tentang arti kuatnya kehidupan yang kamu jalani dari kecil hingga beranjak dewasa. Aku tahu dan merasa bahwa kamu lebih dewasa daripada aku.
Walaupun dirimu sudah tak menganggapku lagi, aku masih tetap merasa bahwa kamu masih ada disini menemaniku dalam menjalani cerita indah kita saat itu.

Melupakan kamu itu sulit loh, . .
Susah sekali. Chemistry yang mungkin sudah terlalu kuat kutanamkan pada diriku sendiri untukmu, untuk menjadi seorang wanita satu-satunya dalam setiap perjalanan langkahku ini.
Namun, mungkin itulah “mimpi yang tertunda” kata kangen band karena “Dia Tak Cinta Sama Kamu” kata The Rain.

Cinta itu indah pada waktunya. Ada saatnya kita untuk diam dan mundur dari semua kekelaman hidup dan berjalan apa adanya tanpa seseorang yang kita sayangi.
Itu penting untuk menjaga sebuah arti kehidupan cinta dari hal-hal yang tidak pernah kita ketahui dan tak terlihat sang waktu.
Hanya sang waktu yang akan menjawab semua cerita cinta kita dan biarkan dia melebarkan sayapnya.


Good bye Sang Penakluk Dunia,
Dikelamnya malam ini
21 September 2014 menjelang perkenalan pertama di 30 September 2011

1 komentar:

  1. Why You Should Play Baccarat on the Boardwalk - FEBCASINO
    With the added flexibility of using our Baccarat strategy for the online game of Baccarat, you are not worrione going 메리트 카지노 to 바카라사이트 feel like you have

    BalasHapus