Rabu, 24 Juli 2013

"Touch My Heart" (Part 4) : "Ijinkan Aku Belajar Melupakanmu"



Ijinkan aku belajar melupakanmu. 
Aku yakin, kau pasti menginginkan aku mempelajari itu. 

Namun aku ragu, benarkah tidak ada setitik cinta pun di hatimu terhadapku. Setelah semua kenangan yang kita ciptakan. Setelah semua memoriku terisi oleh namamu. Maafkan aku jika membuatmu tersakiti. Katakan saja jika memang iya, karena aku bukan orang yang mampu mengerti letak dimana salahku. 

Mengapa kau diam? Atau memang begitu caramu untuk BAHAGIA?
Aku sadar. Mungkin dalam perjalanan panjang kita pun engkau telah tersadar. Aku adalah orang yang mungkin tidak pantas untuk bersanding denganmu. 

Lalu kau pergi meninggalkan aku seolah tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Semudah itukah kau melupakan. Sulit memahami pribadimu yang seperti ini. Dirimu laksana hujan yang musiman. Ku mohon…. ijinkanlah aku belajar melupakan. Melupakan semua kenangan yang ada dalam ingatanku ini. Melupakan semua tawamu, melupakan semua kebaikanmu, melupakan semua senyummu.  Ijinkanlah aku mengubur bekas luka yang pernah kau goreskan.

Dulu, kau membawaku dalam kebahagiaan. Engkau ibarat cahayaku dalam kegelapan. Namun itu semua hanya sesaat. Sekarang, setelah semua berubah, aku kan kembali berada dalam gelapku tanpa cahayamu. 

Engkau merajut kisah satu sama lain bersamaku. Namun secepat itu kau pergi dan terakhir kau bilang “kita sahabatan saja yah 

Ya tuhan…


Kini aku kalut dalam kenyataan. Aku trauma dalam cinta. Belajar dari kisah bahwa cinta hanya ada untuk menyakiti. Belajar untuk menyakiti dahulu agar aku tak tersakiti.

Sayang, aku tak pernah menginginkan itu. Cukuplah aku yang berlinang air mata, tetapi jangan engkau. Kubiarkan engkau datang dan pergi sesukamu, namun jangan larang aku untuk terus menunggumu sampai kamu sadar bahwa hanyalah aku yang selalu ada untukmu.
Tunggulah saatnya nanti kau akan mengerti arti dari semua ini. Sampai pada saatnya kamu sadar akan hal yang paling berharga.

Di sini, aku terus menunggumu… 

Menunggu sambil aku meringkuk dalam sepi. sembari mengucapkan doa agar engkau bahagia. Tak perlu tahu lagi perasaan hatiku saat ini. 

Kejarlah mimpimu sayangku. Aku akan selalu mendukungmu. Bahkan jika suatu hari engkau telah berhasil memilih seorang sosok lelaki yang kau damba yang akan berdiri di sampingmu. Bahkan jika lelaki itu bukan aku, aku tetap akan selalu mendukungmu selama cinta ini masih di dalam hati.

Jujur, aku tak ingin lagi mengganggumu. Aku sudah berusaha, tetapi sampai saat ini aku masih merindukan keceriaanmu. Maafkan aku yang terlalu mencintaimu. Maafkan aku yang tak sanggup menahan rasa ini. Tetapi, aku akan belajar. Aku akan belajar bagaimana cara agar aku tak mengganggumu lagi. 

Maka, ijinkan lah aku melupakanmu. Ijinkan aku belajar melupakan semua kenangan tentang kita. Melupakan semua kisah yang terjadi.

Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku. Maafkan aku untuk semua salahku dan ijinkanlah aku belajar melupakanmu. Andaikan aku boleh memilih, rasanya dari awal aku tak mau mengenalmu. Namun aku bersyukur, karena aku mengenalmu, aku mengerti rasanya sakit. Semoga engkau bahagia. Aku selalu berharap yang terbaik untukmu.

Pahami diri dan rasakan apa yang mengalir dalam hati dan jiwamu. . . . Gbu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar