Sabtu, 20 Juli 2013

"Touch My Heart" (Part 3)



Kusimpan semua penat kusimpan tentangnya,cukup sekian semua tentang dia. Ku tak mau cintaku hening sekian lama. Dia mempermainkanku. Setiap kali aku ingin tinggalkannya, dia selalu diam tanpa menghalangiku, tolonglah, genggam tanganku sampai aku tak beranjak darinya. dan tetap bersanding dengan nya seperti dulu. 

Aku gigih coba bertahan, tak bisakah dia tak begitu padaku, aku hanya bisa mencoba bertahan memahami bisik hatinya yang menunutunku untuk menjauhi sisi kehidupanku. Bagaiman mungkin dia bisa menilai semua cintaku, dia sendiri tak pernah paham tentang nilai cinta dan kesetiaan, Dia pernah lebih dari hitungan jari memperlakukan itu pada kami kaum pencinta.

Mungkin…. 

Cinta seperti itu tidak membutuhkan balasa. dalam diri cinta itu terkandung seruan memanggil si pemberi jawaban. Cinta baginya dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Dan aku harus menundukkan diri dihadapan cintanya dengan segala kebesaranku.Apapun cinta itu, aku tulis dengan jemariku. Tak bias kutolak kehadiran suara malaikat yang dating membalut dan menghanyutkannya menuju keabadian dengan kegelapan menungguku.

Jika cinta ditanam dalam hatiku bukan oleh malaikat tapi oleh dia. Cinta itu pasti bermekaran dalam hatiku. Cinta yang tak pernah tertukarkan,dan pastilah kutujukan pada dia yang menanamnya. Tapi apa mau di kata jika semua tak seindah itu. Maka, sepenuh hati aku telah melepasnya didasari keinginanku untuk bahagia. Waktu akan mendewasakan cintaku. Tak ada kerelaan cinta seperti itu, semua hanya omong kosong. Hanya seorang yang terpikat dalam hamparan kilau dari duri cinta yang bias bertahan.

Pernah saat itu ketika aku diambang puncak cintaku padanya,kupandangi diriku sendiri dikaca terus menerus, lama-lama aku merasa apa yang aku lihat pada diriku sendiri. Aku tak lebih hanyalah bayangan samar saat aku masih bersamanya, tapi dilain waktu,aku berdiri di depan cermin lalu berkata “SIAPAKAH AKU?APA INIKAH AKU?”

Kelelahanku membuatku gontai pada kehidupan cinta,membuatku merasa nyaman berada dalam mimpi-mimpi cinta bersamanya,dengan begitu aku bias berbicara cinta dengan bebas.Ini mimipi terahirku,karena sesudah itu aku tidak mau bermimipi lagi,atau kalau saya bermimpi,mimpi it begitu membingungkanku sehingga aku tak bias membedakannya dari kenyataan,bahwa dia pengecut,hebatnya dia lelaki yang tak tahu cara mempertahankan ketulusan cinta yang tercurah. 

Memang mudah baginya karena,semua itu terasa tolol lagi karena ia tidak pernah begitu membutuhkanku seperti aku membutuhkannya.Cinta paling terhormat baginya tetapo cinta seorang wanita yang lebih tua darinya,dengan syarat cinta itu menjadi semakin menunjukkan kebijaksanaannya dan diam tanpa banyak menuntut.

Sekarang aku mengerti bahwa jika satu menyerang,lainnya mundur,itulah aturannya.Mundur secara perlahhan.Akupun juga telah tahu,dalam setiap cinta itu tidak penting terkecuali siapa yang kita cinta,hanya satu ,tak ada yang lain atas nama kenangan,tanyaku “Apa itu cinta bagi seorang wanita yang hanya bias melihat dirinya sendiri.Dengan kata lain,aku berkata apa arti cinta bagi seorang wanita yang sungguh egois. 

Perih air mata membasahi pipi,maka aku yakin bahwa lubuk hati paling dalam hatinya memberitahukan kebenarannya.Aku sungguh mencintainya walaupun dia sudah berbuat tidak adil padaku,hanya saja aku mulai menyadari bahwa airmata sama sekali tidak menunjukkan padanya satupun kebenaran yang menabjukkan bagiku.Paling hanya kebenaran tentang keangkuhannya.

Aku kahilangan dunia,jika aku berkata dunia,aku berfikir pada bagian semesta yang menjawab panggilannya. Bagiku,dunia sedikit demi sedikit menjadi bsu dan berhenti jadi dunianya aku terkurung dalam diri dan penderitaanku.bagaiman duniaku tidak bias dia mengerti,bagaimana bias hidup bersamaku,ketika dia tidak merasakan penderitaan maupun kegembiraanku.Ketika dia tahu,aku bukan bagian darinya.Karena aku mencintainya maka,aku hanya akan menerima dengan syarat bertemu lagi dengan yang kucinta.Bagiku hanyalah satu syarat,hanya berharga selama menjanjikan kehidupan cintaku.orang yang dicinta lebih bernilai daripada hidupku sendiri. 

Dia sebagai manusia tak mengenal cinta dan diantara yang merasa sedikit sekali mengenal cinta.Dia berlari dari belakang janji kehidupan lain tanpa mengajukan syarat sedikitpun.Denagn mudahnya dia menghapus cinta yang lalu dengan cinta sekejap.Mungkin dia telah membuatku lebih mencintaiku disbanding cinta yang lalu.Makna kalimat ini menyatakan bahwa aku lebih mencintai dia,bukanlah karena membandingkan du kadar cinta.

Itu berarti cinta laluku tak mencintai aku dan akupun tak mencintai cinta itu.Karena bila aku mencintai seseorang,aku tak bias membandingkannya.Yang dicintai itu tak terbandingkan.Bahkan jika aku mengaku serempak mencintai keduanya,tak mungkin bagiku untuk membandingkannya,kecuali jika aku menyatakan segera memutuskan salah satunya.itu tidak menegaskan dan tidak ada sangkut pautnya pada semua orang bahwa aku memang mencintainya.Sebab kalau aku memang begitu,cukup aku mengatakannya “Aku mencintainya”itu erat hubungannya dengan pemberitahuan,yang halus tapi jelas,bahwa aku sebenarnya benar-benar tidak peduli cinta orang lain,dan hanya padanya aku peduli.

Ada yang harus aku bayar mahal demi sebuah percintaan.Aku patah hati bahkan sakit hati karena sebuah cintanya.Yang harus kurasakan amat menyakitkan.Jika aku semakin bertahan maka diapun semakin membuatku terluka. Selalu mempermainkan cinta,jangan pernah merasa paling hebat karena sesungguhnya aku masih ingin terbang melampauinya dengan segala cintaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar