Rabu, 01 Mei 2013

Karena Cinta, Aku Ada (Part 3)

Terbalas sudah penantian yang terjadi. Pada suatu sore, Santi datang kerumah dengan membawa sebuah surat digenggamannya.
"Maaf baru datang, ini ada titipan dari Heni", kata Santi
"Iya engga apa, aku tau kok". Jawabku dengan penuh kesabaran.
"Ya udah sekarang aku mau pulang nih, soalnya kerjaan rumah belum selesai", dalih Santi dengan senyuman.
"Iya. Makasih ya udah mau nolong aku", Jawabku.
"No Prob. . . . Woles", Katanya.

Akupun masuk ke kamar dengan perasaan was-was. Entah apa yang ada di dalam pikiranku. Kenapa tidak aku buka dan aku baca? Menunggu apalagi? Apakah aku merasa tidak diterima di dalam hatinya?
Tidak ada yang pernah bisa menjawab, kecuali kertas surat itu. Dan akupun tertidur dalam mimpi-mimpi cinta.

Saat membuka mata, aku tersadar bahwa aku telah beristirahat selama 4 jam di sore hari. Aku bangun, lalu membereskan kamar serta seisi rumah.

"Tumben tanpa disuruh Bunda", kata Bunda tersenyum simpul.
"Lagi pengen aja Bun. . ", Jawabku loyo.
"Ada apa to Nak? Engga biasanya kamu seperti ini", Tanya Bunda
"Engga apa-apa Bunda, aku lagi pengen beres-beres aja kok",Jawabku sambil memandang Bunda dengan cinta.

"Apakah aku berubah? Apakah ada yang aneh?", Pikirku dalam hati.
Selesai membereskan semuanya, akupun mandi.
"Woi. . . .cepet gantian", Jerit adik perempuanku dari luar.
"Sabar napa, baru mandi juga", Jawabku dengan marah.
Akupun keluar dengan sedikit sewot karena merasa terganggu.
Seperti biasanya, aku mengambil beberapa buku mata pelajaran untuk kubaca.
"Mas, bantu aku ngerjain PR dong. . . Aku engga tau nih", Kata adik laki-lakiku dengan memelas.
Merasa iba, akupun membantunya belajar.

Sore terasa sangat cepat berlalu dan berganti dengan cahaya rembulan yang indah. Akupun teringat dengan surat balasan dari Heni yang sejak tadi aku letakkan dibawah rak buku. Aku terbangkit dan mengambil surat itu.
Aku membuka amplop yang menghiasi surat itu.
duaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.  . . . . . .!!!
Akupun membaca perlahan.


Dear : Wendy


Saat kubuka indahnya hiasan surat yang ada, aku merasa tersanjung dengan hal itu. Dan aku lebih tersanjung manakala aku membaca setiap perkataan dalam isi surat itu.
Apakah aku seperti bidadari hingga kamu mengatakan aku dengan sesuatu yang terlampau indah untukku?
Apakah aku malaikat yang datang didalam hatimu?
Apakah aku sangat suci?
Tidak. Semua perkataan yang ada didalam itu hanyalah sebuah analogi bagiku. Aku bukan seperti yang kau tau. Aku hanyalah seorang wanita yang tidak sempurna.

Namun aku sadar betapa tulusnya cinta yang kau beri, betapa hebatnya perkataanmu hingga mampu luluhkanku untuk mengatakan "aku bersamamu dan juga mencintaimu seperti kamu mencintai diriku".
Bawalah cinta kita kedalam hatimu agar kisah kita tidak usang dan rapuh

ingat pesanku.


Salam cinta dariku untukmu,

Heni





Aku menangis. Bukan menangis bahagia, namun menangis karena aku menyadari kesalahanku.
Kesalahan yang sangat fatal di usiaku yang muda.
Kemudian aku berdoa agar aku mampu beristirahat dengan nyenyak untuk hari baruku nanti.



*****


Pagi hari yang cerah, aku terbangun dengan alunan musik yang mengaum di lantai bawah. Benar, itu suara lagu yang dimainkan adik laki-lakiku yang sedang belajar bermain piano sambil menyanyikan lagu kesayangannya " Sang Bumi Ruwai Jurai".

"Semakin lincah saja adikku ini, semoga menjadi pianis terkenal nantinya", Doaku untuknya.
Aku lekas terbangun dari ranjang tercinta lalu turun ke bawah untuk membantu membersihkan rumah sebelum mandi dan berangkat sekolah.
Seperti biasa, yang teakhir bangun bertugas mengepel dan menyapu halaman rumah. Itu perjanjian antara aku dan adik-adikku.

sungguh ironis, kakak terkalahkan oleh adik (memang aku sering kesiangan. . .hehehe)
Dengan santainya aku menyelesaikan pekerjaanku dan mandi.
Sarapan pagi telah menungguku di meja dan segelas susu putih telah ada di kamarku.
kebiasaan pagi hari sebelum sekolah yang tidak pernah terlupakan dan menjadi kenangan termanis yang pernah ada dalam keluargaku.

Akupun berangkat ke sekolah dengan langkah ganteng (waw. . . . wajah ganteng serta langkah yang ganteng dan semakin menjadi jadi gantengnya . . . . . . .pretttttttt).
Aku mengikuti pelajaran dengan baik dan kalian tau peringkat berapa???
Aku menjadi "the number one" di kelasku. Bangga dan haru menjadi-jadi.
Lengkap sudah kebanggaan yang aku miliki.
Peringkat pertama, punya cewek, punya adik-adik yang pintar, keluarga yang harmonis, teman-teman yang baik. . . . . .sungguh menyenangkan.
Dan yang paling membahagiakan adalah bahwa aku merasa bahwa aku adalah lelaki beruntung  dan ganteng yang pernah ada. . . .(www.ngarepbanget.com).

kata yang tepat untukku adalah "Veni, vidi, vici"
Saya datang, saya melihat, saya menang



 *****



Bersambung 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar